‘Si Buruk Rupa’ yang Jadi Primadona

Selama
45 tahun, ia telah melakukan penelitian terhadap tidak kurang dari 4.000 orang
yang punya keluhan berbagai penyakit, ditemani sekitar 40 orang ahli medis
lainnya. Hasilnya, ia mendapatkan, mengkudu telah menyembuhkan berbagai
penyakit dengan presentase 61-91%.
Sebut
saja kanker, ternyata bisa disembuhkan dengan tingkat 67%, jantung 80%, stroke
58%,diabetes tipe 1 dan 2 (83%), fatigue 91%, masalah seksual 88%, obesitas
72%, hipertensi 87%, depresi 77%, gangguan pencernaan 89%, gangguan
pernafasan78%, insomnia 72%, stress 71%, ginjal 66%, pembinaan otot 71%,
perokok 58%, arthritis 80%, lemah konsentrasi 89%, peningkatan kesehatan fisik
dan mental 79%, peningkatan kecerdasan berpikir 73%, dan nyeri 87%.
Dr
Heinicke mendata tidak kurang tujuh zat yang ‘tersembunyi’ dibalik rupa buruk
mengkudu :
1.
Antraquinon yang memiliki sifat
anti bakteri
2.
Asam askorbat yaitu sumber vitamin
C yang luar biasa, yang juga berfungsi sebagai antioksidan
3.
Scopoletin yang mampu memberi
manfaat memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan, dan
sekaligus memperlancar peredaran darah.
4.
Damnacanthal, yaitu suatu zat yang
dikenal sebagai anti kanker yang bermanfaat untuk mencegah perkembangan sel-sel
kanker didalam darah.
5.
Xeronine yang mampu
mengaktifkan enzim-enzim dan mengatur fungsi protein di dalam sel, sehingga
mencegah protein-protein berfungsi abnormal.
6.
Proxeronine, sebagai zat pembentuk
xeronine yang diserap oleh sel-sel tubuh untuk mengaktifkan protein-protein
yang tidak aktif dan mengatur struktur serta bentuk sel-sel aktif.
7.
Serotonine yang sikenal sebagai
zat yang mampu mengatasi stress, depresi, memperbaiki metabolisme, migraine,
menenangkan perasaan, dan menghilangkan ketergantungan akan obat-obatan.
![]() | |||
Mengkudu HPA |
HPA, sebagai herbal produsen muslim, telah memproduksi mengkudu sebagai herbal pengobatan dan perawatan yang "berani" menjamin kehalalannya, baik mulai dari penanaman hingga proses peracikan serta pemasarannya.dengan harga kompetitif tanpa mengurangi kualitas dan daya fungsinya.
Walau
secara praktis, sari mengkudu sama sekali belum ada efek sampingnya, ternyata
ada beberapa kasus yang menunjukkan bahwa tidak setiap orang bisa mengonsumsi
mengkudu. Dan tidak setiap buah mengkudu bisa dibuat sarinya.
Misalnya
untuk para penderita diabetes, kendati mengkudu bisa menyembuhkan kencing manis,
mereka harus hati-hati bila ingin mengkonsumsi sari mengkudu siap minum. Pilihlah sari mengkudu yang tidak memiliki campuran pemanis gula yang
memang harus dipantang oleh para penderita diabetes.
Untuk mengobati diabetes, sebaiknya meracik sendiri mengkudu
dari buah aslinya. Caranya diblender atau ditumbuk untuk mendapatkan sarinya.
Tetapi jangan dipanaskan atau dimasak. Karena enzim berkhasiat yang terdapat
dalam sari mengkudu mudah rusak oleh proses pemanasan.
Cara yang paling mudah adalah membiarkan sarinya keluar
sendiri. Masukkan sejumlah buah mengkudu yang telah masak kedalam kantong.
Dalam beberapa hari mengkudu tersebut akan dengan
sendirinya meneteskan sari yang dikenal sebagai “air emas” yang banyaknya
mencapai 20% lebih dari berat mengkudunya sendiri.
“Air emas” itu bisa langsung dikonsumsi, untuk mengurangi
rasanya yang pahit- getir biasanya dicampur dengan madu.
Kalaupun hendak mengonsumsi sari mengkudu kemasan,
pilihlah yang mengandung gula sorbitel yang memang tidak berbahaya bagi
penderita diabetes.
Kasus lain yang kendati jarang ditemukan adalah efek
alergi akibat mengonsumsi sari mengkudu. Berdasarkan pengalaman, ada orang yang
merasa pusing-pusing setelah mengonsumsi sari mengkudu. Kasus lain adalah
terjadinya gatal-gatal diseluruh atau sebagian tubuh sebagai efek alergi.
Penyebabnya mungkin karena tubuh yang bersangkutan tidak
bias menerima zat yang dikandung dalam sari mengkudu.
Kalau hal ini terjadi hendaknya hentikan
mengonsumsinya,atau kurangi dosisnya.
Perlu diperhatikan bahwa mengkudu yang tumbuh di sisi
jalan raya sangat tidak baik dikonsumsi.
Penjelasan latar belakangnya adalah karena buah mengkudu
memiliki sifat yang unik; mampu berproses hidroskopis ( kebalikan dari proses
dehidrasi ). Mengkudu mampu menyerap kuat udara disekitarnya. Karena itu,
setelah dipetik, biasanya mengkudu cenderung ‘membengkak’ dengan kandungan air
yang tinggi.
Buah yang tumbuh disisi jalan raya biasanya akan
mengandung timbale tinggi akibat proses penyerapan udara disekitarnya.
Dalam sebuah penelitian oleh pihak Kebun Raya Bogor, ada
mengkudu yang dipetik dari pohon yang tumbuh di sisi jalan raya, ternyata
memiliki kadar zat polutan yang mencapai 0,51. padahal, tubuh hanya mampu
menetralisasi kadar timbal 0,1 saja.
(disarikan dari
harian Kompas 02.06..2002)
0 comments:
Posting Komentar