Sampai saat ini saya masih tertarik dengan cerita, kenapa Mbah Qobil,
dalam cerita
`Habil & Qobil', harus turut menanggung dosa tiap
kali ada kasus pembunuhan dari zaman Nabi Adam hingga Hari Kiamat nanti.
Tak terbayang betapa celakanya Mbah Qobil ini hanya karena satu amal
buruknya harus menanggung jutaan amal buruk yang berupa seluruh
pembunuhan di muka bumi selama ada kehidupan manusia, yang secara
kondisi sekarang ini dia sudah meninggal ribuan tahun yang lalu, dan
entah berapa puluh, ratus, atau bahkan ribuan tahun lagi kiamat baru
akan datang. Padahal sangat susah bagi saya membayangkan apalagi
menghitung berapa banyak kasus pembunuhan yang terjadi dengan dua
variable terbuka seperti itu, di seluruh muka bumi dan selama kehidupan
manusia.
Barangkali ada yang masih penasaran dengan ceritanya, bisa dibaca
berikut ini:
kali ada kasus pembunuhan dari zaman Nabi Adam hingga Hari Kiamat nanti.
Tak terbayang betapa celakanya Mbah Qobil ini hanya karena satu amal
buruknya harus menanggung jutaan amal buruk yang berupa seluruh
pembunuhan di muka bumi selama ada kehidupan manusia, yang secara
kondisi sekarang ini dia sudah meninggal ribuan tahun yang lalu, dan
entah berapa puluh, ratus, atau bahkan ribuan tahun lagi kiamat baru
akan datang. Padahal sangat susah bagi saya membayangkan apalagi
menghitung berapa banyak kasus pembunuhan yang terjadi dengan dua
variable terbuka seperti itu, di seluruh muka bumi dan selama kehidupan
manusia.
Barangkali ada yang masih penasaran dengan ceritanya, bisa dibaca
berikut ini: